Hari ini masih sama dengan sebelum-sebelumnya. Kita masuk ke gedung
ini dari pintu yang sama, duduk di kursi yang sama, menghadap papan
tulis yang sama, diajar dosen yang sama, melakukan aktivitas yang sama.
Hampir 15 tahun sudah kita terjebak pada aktivitas yang stagnan. Hidup dalam keteraturan yang telah dirancang oleh para petinggi yang sedang duduk dikursi mewah dipusat sana. Kata mereka inilah salah satu cara agar kita berhasil pada kehidupan yang sebenarnya. Mungkin memang iya, karena hanya dengan begini kita bisa memperoleh selembar kertas yang bisa membawa kita kemana saja.
Hampir 15 tahun sudah kita terjebak pada aktivitas yang stagnan. Hidup dalam keteraturan yang telah dirancang oleh para petinggi yang sedang duduk dikursi mewah dipusat sana. Kata mereka inilah salah satu cara agar kita berhasil pada kehidupan yang sebenarnya. Mungkin memang iya, karena hanya dengan begini kita bisa memperoleh selembar kertas yang bisa membawa kita kemana saja.
Namun, Kapan Kita Akan Pergi.???
Pernah kita terfikir sautu saat kita akan pergi kedunia yang didalamnya kita bebas menentukan apa yang akan kita lakukan. Pernahkah kita teringat untuk melarikan diri dari peradaban barang sejenak. Menyatu dengan alam untuk mendekat diri pada Tuhan .
Namun, Kapan Kita Akan Pergi.???
Kapankah kita pergi mencari kebebasan itu. Mencari suatu nilai kearifan dari alam , mendewasakan diri dari sudut yang berbeda. karena kita takkan pernah tahu arti dari kebebasan yang sebenarnya tanpa mencari tahunya sendiri.
Mungkin buku, Literatur, dan sebagainya tersedia dalam jumlah yang tak terbatas. Namun saya yakin hanya dengan itu kita tak akan memperoleh apa yang kita cari. Mungkin kita mengerti tentang kebebasan, tentang kearifan, namun semua itu versi mereka, versi dari buku yang kita baca.
Namun, Kapan Kita Akan Pergi.???
Pernah memang, saat libur tertentu kita pergi keberbagai tempat. Menginjakkan kaki dipuncak tertinggi, menghirup udara asin di pantai terindah. Namun, apakah itu cara mencari arti kebebasan itu. Bagi saya bukan, hal seperti itu hanyalah sekedar pelepas penat setelah beraktifitas.
Namun, Kapan Kita Akan Pergi.???
Saya yakin kita aka pergi, suatu saat kita akan pergi. Tapi bukan sekarang, saat ini masih ada tanggung jawab yang harus diselesaikan. Mungkin satu tahun lagi, 2 tahun lagi, kapan pun itu saya dan kita akan pergi mencari arti kebebasan itu.
Kabarkan saya jika kawan sudah ingin pergi, biar kita bisa bertemu nanti dalam arti kebebasan yang sesungguhnya.
Pernah kita terfikir sautu saat kita akan pergi kedunia yang didalamnya kita bebas menentukan apa yang akan kita lakukan. Pernahkah kita teringat untuk melarikan diri dari peradaban barang sejenak. Menyatu dengan alam untuk mendekat diri pada Tuhan .
Namun, Kapan Kita Akan Pergi.???
Kapankah kita pergi mencari kebebasan itu. Mencari suatu nilai kearifan dari alam , mendewasakan diri dari sudut yang berbeda. karena kita takkan pernah tahu arti dari kebebasan yang sebenarnya tanpa mencari tahunya sendiri.
Mungkin buku, Literatur, dan sebagainya tersedia dalam jumlah yang tak terbatas. Namun saya yakin hanya dengan itu kita tak akan memperoleh apa yang kita cari. Mungkin kita mengerti tentang kebebasan, tentang kearifan, namun semua itu versi mereka, versi dari buku yang kita baca.
Namun, Kapan Kita Akan Pergi.???
Pernah memang, saat libur tertentu kita pergi keberbagai tempat. Menginjakkan kaki dipuncak tertinggi, menghirup udara asin di pantai terindah. Namun, apakah itu cara mencari arti kebebasan itu. Bagi saya bukan, hal seperti itu hanyalah sekedar pelepas penat setelah beraktifitas.
Namun, Kapan Kita Akan Pergi.???
Saya yakin kita aka pergi, suatu saat kita akan pergi. Tapi bukan sekarang, saat ini masih ada tanggung jawab yang harus diselesaikan. Mungkin satu tahun lagi, 2 tahun lagi, kapan pun itu saya dan kita akan pergi mencari arti kebebasan itu.
Kabarkan saya jika kawan sudah ingin pergi, biar kita bisa bertemu nanti dalam arti kebebasan yang sesungguhnya.
EmoticonEmoticon